Puting Beliung!

-->
Putting beliung, kenapa sering terjadi??
Akhir-akhir nee qt sering sekali mendengar bencana alam putting beliung. Padahal dahulu beberapa tahun yang lalu anggap saja tahun 1995an, sangat jarang ada peristiwa ini. Putting beliung adalah angin perusak dengan skala micro yang terbentuk dari awan Cumulonimbus(Cb). Angin puting beliung berupa angin yang berputar berbentuk corong. Biasanya durasinya tidak terlalu lama yaitu sekitar ±10menit. Akan tetapi dengan kecepatan anginnya yang besar, angin ini mampu menumbangkan pohon dan merobohkan rumah penduduk.

Awal pembentukannya angin putting beliung terlihat seperti belalai yang menggantung pada awan Cumulonimbus(Cb). Ciri awan Cumulonimbus ini adalah berwarna gelap pekat, puncaknya tinggi, cakupan areanya cukup luas, biasanya membawa hujan dengan intensitas tinggi dan disertai kilat dan petir. Angin putting beliung umumnya terjadi sesaat sebelum turunnya hujan lebat.
Kembali ke pokok permasalahan, kenapa akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di Indonesia. Kita lihat kembali sebenarnya angin ini muncul dari mana. Angin ini muncul dari awan Cumulonimbus. Zaman dahulu(sebelum sering terjadi putting beliung) masih banyak terdapat tanah-tanah dengan ketebalan humus yang tinggi. Nah kenapa humus, menurut penelitian, tanah berhumus cenderung mampu menjaga tekanan di permukaan bumi tetap konstant.
Sinar matahari yang menyinari bumi, diserap langsung oleh tanah berhumus tadi. Penyerapan ini menyebabkan suhu dipermukaan bumi tidak cepat tinggi, kita tahu suhu berbanding terbalik dengan tekanan. Sehingga jika suhu rendah atau paling tidak tetap konstant, maka tekanan akan tetap tinggi atau konstant. Nah kita tahu, zaman sekarang ini, sudah sangat jarang terdapat humus, sebagian besar sudah diubah atau di tambal dengan semen. Akibatnya panas matahari terpantulkan dan membuat suhu dipermukaan menjadi tinggi. Akibatnya tekanan dipermukaan tersebut menjadi rendah. Sekarang kembali ke angin, angin bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Nah apabila disuatu spot area terjadi tekanan rendah, otomatis angin akan bergerak ke wilayah itu. Nah apa kaitannya angin dengan putting beliung? Kan putting beliung muncul dari awan Cb? Nah disinilah awal proses terjadinya awan Cb. Dengan tekanan yang rendah,
otomatis angin dari berbagai arah bertekakan tinggi datang menuju area tersebut, akibatnya terjadi konvergensi sehingga terjadilah proses pembentukan awan. Konvergensi ini membuat massa udara bergerak ke atas dan membentuk awan, apalagi ditunjang dengan suhu udara yang relatif tinggi, sehingga dengan suhu lebih tinggi dari sekitarnya, massa udara akan terus bergerak naik dengan kecepatan tinggi. Karena proses inilah pembentukan awan Cb semakin intensif dan bertambah kekuatannya, akibatnya seringlah muncul atau terjadi angin putting beliung akhir-akhir ini.
Sekian.(dari berbagai sumber)
penulis: pande putu hadi wiguna(mahasiswa tk. II akademi meteorologi & geofisika Jakarta)

Komentar

Posting Komentar